BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi
yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah hubungan seksual.
Hal ini sering disebut “Kontrasepsi pascasanggama” atau “morning after pil”
atau “morning after treatment”. Istilah “kontrasepsi sekunder” atau
“kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera
dipakai/digunakan setelah hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan
harinya dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak dapat berbuat
apa-apa lagi.
Sebutan kontrasepsi darurat menekankan
juga bahwa dalam cara KB ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
Digunakan atas permintaan klien setelah suatu episode senggama yang tidak
terlindungi dalam 72 jam terakhir. Namun tetap kurang efektif dibandingkan
dengan cara KB yang sudah ada. Kontrasepsi darurat tidak boleh dipakai
sebagai metode KB secara rutin atau terus menerus.
WHO memperkirakan bahwa setiap tahun
200.000 wanita meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diinginkan
akibat suatu praktek aborsi yang tidak aman (Unsafe abortion). Banyak
dari mereka yang dapat diselamatkan apabila kontrasepsi darurat lebih banyak
diketahui dan disediakan untuk masyarakat. Metode KB kontrasepsi darurat yang
digunakan sekarang ini, yang dinamakan Metode Yuzpe menggunakan teknologi yang
telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, sayangnya sangat sedikit pelayanan KB yang
menerapkannya untuk keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila
program-program KB cukup serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan
yang tidak diinginkan, mereka harus menerapkan metode kontrasepsi darurat.
B. Rumusan Masalah
Apa yang yang dimaksud dengan Kontrasepsi
Drurat
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelayanan Keluarga
Berencana
2. Tujuan khusus
a. Untuk
mengetahui Apa itu Metode Kontrasespsi Darurat
b. Untuk
mengetahui Macam-macam metode kontrasepsi darurat
c. Untuk
mengetahui manfaat dan cara penggunaan metode kontarsepsi darurat
D.
Manfaat Penulisan
Tujuan kami membuat makalah yang bertema “Metode
Kontrasssepsi Darurat” ini adalah untuk memberi tahu pembaca mengenai apa itu
Metode Kontrasepsi Darurat sehinga pembaca dan
penulis khususnya dapat mengetahui hal tersebut dan mencegah serta
menanggulangi kejadian tersebut, serta
pemenuhan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan IV
(Patologis).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kontrasepsi
Darurat
Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi
yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah melakukan hubungan
seksual. Hal ini sering disebut kontrasepsi pasca senggama. atau “morning after pill” atau “morning after treatment”.“Istilahnya “kontrasepsi
sekunder” atau“kontrasepsi darurat”.Asalnya
untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah
hubungan seksualatau harus menunggu keesokan harinya dan bila tidak, berarti
sudah terlambat sehingga tidak dapazt berbuat apa-apa lagi .
Sebutan kontrasepsi darurat menekankan
juga dalam cara KB ini lebih baik dari pada tidak ada sama sekali. Namun tetap
kurang efektif dibandingkan degan cara KB yang sudah ada Kontrasepsi darurat
tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau terus menerus.
Untuk
pengenalan kontrasepsi darurat, hal-hal yang perlu dilakukan :
- Masyarakat
menyadari dan dapat menerima kenyataan bahwa hubungan seksual sering
terjadi tanpa perlindungan dan akan terus terjadi kecuali ada perubahan
sikap terhadap aktivitas tersebut.
- Seharusnya
ada akses yang terbuka pada kontrasepsi darurat, dengan pemerintah atau
swasta menjamin tersedianya klinik-klinik dan praktek umum, serta Rumah
Sakit. Akses harus tersedia dimana saja, selama 7 hari dalam seminggu.
Siapapun yang menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan
pelayanan kontrasepsi darurat juga. Disamping itu juga dibutuhkan
penerangan dan penyuluhan-penyuluhan.
- Semua
pasangan yang menggunakan kontrasepsi, khususnya pada mereka yang
menggunakan metode barrier misalnya Kondom, harus tahu mengenai
kontrasepsi darurat.
- Apabila
potensi selengkapnya dari kondar ini dapat diwujudkan dan kemudian
diterapkan dalam pelayanan KB, maka akan dibutuhkan peninjauan segera
dilakukan pelatihan para dokter umum, dokter Rumah sakit dan bidan dalam
praktek pelayanan kontrasepsi.
Kondar jelas dapat mencegah terjadinya
kehamilan, dan apabila dapat tersedia serta mudah didapatkan, dengan
penggunaan yang cukup meluas, akan dapat mencegah terjadinya atau menurunkan
angka kematian yang tidak diinginkan secara bermakna.
B.
Indikasi
Kontrasepsi Darurat
Indikasi kontrasepsi darurat (kondar)
adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikenhendaki kerena :
1. Kesalahan
dalam pemakaian kontrasepsi seperti :
a. Kondom
bocor, lepas atau salah menggunakan
b. Digframa
pecah, robek atau diangkat terlalu cepat
c. Kegagalan
senggama terputus (mis, ejakulasi di vagina atau pada genetalia externa)
d. Salah
hitung masa subur
e. AKDR
ekspulsi
f. Lupa
minum pil KB lebih dari 2 tablet
g. Terlambat
lebih dari 1 minggu untuk suntik KB yang setiap bulan
h. Terlambat
lebih dari 2 minggu untuk suntik KB yang setiap tiga bulanan
2. Perkosaan
3. Tidak
menggunakan kontrasepsi
C.
Jenis
Kontrasepsi Darurat
Ada 2 macam
kondar : mekanik dan medik
1. Mekanik
Satu-satunya kondar mekanik adalh AKDR copper (yang mengandung tembaga). Jika
di pasang dalam waktu kurang dari tujuh hari setelah senggama, AKDR ini mampu
mencegah kehamilan.
Cara
kerja :
a. Mencegah
fertilasi (mencegah sperma masuk ke tuba falopi dan menggangu mobilitas)
b. Mencegah
implantasi (merubah suasana tuba dan endometrium)
Kegagalan : < 0.1 % (hasil 20 penelitian meta analisis pemasangan AKDR Copper)
Kegagalan : < 0.1 % (hasil 20 penelitian meta analisis pemasangan AKDR Copper)
Selanjutnya AKDR dapat dipakai terus
untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya.
Kontraindikasi
:
a. Hamil
atau diduga hamil
b. IMS
( Intelgi Menular Seksual)
2. Medik
Paling sedikit ada 5 cara pemberian
kondar yang telah diteliti secara luas. 5 metoda terbanyak masing-masing
bersifat hormonal dan saat ini di terapkan secara oral. Sekalipun pemberian per
vagina sedang dalam tahap penelitian, namun kepustakaan yang telah di publikasi
masih terbatas pada pemberian oral. Cara Kerja:
a. Merubah
endometrium
b. Mencegah
ovulasi
c. Menggangu
tuba
Tabel: Jenis Kontrasepsi Darurat
Cara
|
Merek dagang
|
Dosis
|
Waktu Pemberian
|
Mekanik AKDR-Cu
|
Cooper T
Multiload
Nova T
|
Satu
kali pemasangan
|
Dalam
waktu 7 hari pasca-sanggama
|
Medik
Pil
kombinasi dosis tinggi
Dosis
rendah
Progestin
Estrogen
Mifepristone
Danazol
|
Microgynon
50
Ovral
Neogynon
Nordiol
Eugynon
Microgynon
30
Mikrodiol
Nordette
Postinor-2
Lynoral
Premarin
Progynova
RU-486
Danocrine
Azol
|
2 x 2
tablet
2 x 4
tablet
2 x 1
tablet
2,5
mg/dosis
10
mg/dosis
10
mg/dosis
1 x 600
mg
2 x 4
tablet
|
Dalam
waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam
waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam
waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam
waktu 3 hari pasca-sanggama, 2 x 1 dosis selama 5 hari
Dalam
waktu 3 hari pasca-sanggama
Dalam
waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
|
- Cara kerja
Merubah endometrium sehingga
tidak memungkinkan implantasi hasil pembuahan, Mencegah ovulasi/menunda ovulasi
(Mengganggu pergerakan saluran telur (tuba fallopii).
- Manfaat
1. Sangat efektif (tingkat kehamilan
< 3%).
2. Kefektifan sekitar 75%.
3. AKDR juga bermanfaat jangka panjang.
4. Mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan.
5. Mendukung hak perempuan untuk
mengatur reproduksinya sendiri.
6. Mendukung kesehatan reproduksi
perempuan:
a. Memberi waktu pemulihan yang
sempurna bagi organ reproduksi.
b. Frekuensi kehamilan dapat diatur
sesuai kondisii kesehatan fisik dan psikososial.
c. Risiko aborsi dapat di hindarkan.
7. Bukan sebagai pil penggugur
kandungan.
8. Cara kerja Kondar adalah
“fisiologis”, sehingga tidak mempengaruhi kesuburan dan siklus haid yang akan
datang.
9. Efek samping ringan dan berlangsung
singkat.
10. Tidak ada pengaruh buruk dikemudian
hari pada organ sistem reproduksi dan organ tubuh lainnya.
F.
Keterbatasan
- Pil
kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan
seksual tanpa perlindungan.
- Pil
kombinasi dapat menyebabkan nausea, muntah, atau nyeri payudara.
- AKDR
hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual.
- Pemsangan
AKDR memerlukan tenaga terlatih dan sebaiknya tidak digunakan pada klien
yang terpapar dengan risiko IMS.
G.
Indikasi
Indikasi
kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki.
1. Bila terjadi kesalahan dalam
pemakaian kontrasepsi, seperti :
a. Kondom bocor, lepas atau salah
menggunakannya.
b. Diafragma pecah, robek atau diangkat
terlalu cepat.
c. Kegagalan sanggama terputus
(misalnya ejkulasi di vagina atau pada genitalia eksterna).
d. Salah hitung masa subur : untuk
menghindari kehamilan segera pakai kontrasepsi darurat
e. AKDR ekspulsi : dengan AKDR ekspulsi
bearti fungsi dari AKDR berkurang
f. Lupa minum pil KB lebih dari 2
tablet
g. Terlambat lebih dari 2 minggu untuk
suntik KB.
2. Perkosaan : karena tidak ingin
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Tidak menggunakan kontrasepsi :
setelah melakukan hubungan seksual secara aktif namun tidak memakai
pelindung apapun.
H.
Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil tidak diperbolehkan untuk menggunakan
kontrasepsi darurat.
I.
Efek
Samping
- Mual,
muntah: perlu konseling. Jika muntah terjadi dalam 2 jam sesudah
penggunaan pil pertama atau kedua, dosis ulangan perlu diberikan.
- Peradarahan/bercak:
sekitar 8% klien dengan kontrasepsi oral kombinasi mengalami
bercak-bercak. Sekitar 50% mendapat haid pada waktunya bahkan lebih awal.
J.
Penilaian
Sebelum Pelayanan
Evaluasi medik yang paling penting
sebelum pelayanan kondar adalah menyingkirkan kemungkinan adanya kehamilan.
Upaya minimal yang mungkin dilakukan adalah :
1. Pastikan
tanggal haid terakhir dan regularitas siklus haid
2. Pastikan
tanggal dan waktu senggama taka man
3. Temukan
kemungkinan adanya kehamilan sebelum senggama taka man ini
Untuk kondar hormonal, penilaian lain (termasuk periksa dalam, uji kehamilan) tidak terlalu penting atau hanya merupakan pemeriksaan rutin apabila 3 hal tersebut diatas dapat dipastikan secara akurat
Untuk kondar AKDR, perlu dilakukan pemeriksaan panggul untuk memastikan bahwa AKDR dapat diinsersikan dengan baik. Riwayat infeksi panggul, sepsis atau kehamilan ektopik merupakan pertimbangan tersendiri terhadap kelayakan pemasangan dan batasan waktu pemasangan kondar.
Untuk kondar hormonal, penilaian lain (termasuk periksa dalam, uji kehamilan) tidak terlalu penting atau hanya merupakan pemeriksaan rutin apabila 3 hal tersebut diatas dapat dipastikan secara akurat
Untuk kondar AKDR, perlu dilakukan pemeriksaan panggul untuk memastikan bahwa AKDR dapat diinsersikan dengan baik. Riwayat infeksi panggul, sepsis atau kehamilan ektopik merupakan pertimbangan tersendiri terhadap kelayakan pemasangan dan batasan waktu pemasangan kondar.
- Instruksi
Untuk Klien
Berikan
instruksi secara lisan dan tertulis untuk klien sebagai berikut :
1. Penggunaan
kondar secara tepat, termasuk bagaimana mengkonsumsi dosis awal dan dosis
ulangan
2. Untuk
mengurangi mual, nasehatkan klien untuk minum susu atau mengkonsumsi makanan
ringan (misalnya : biscuit) pada saat minum pil kontrasepsi)
3. Tekankan
bahwa satu paket kondar tidak dapat melindungi klien terhadap kemungkinan
terjadinya kehamilan apabila setelah paket tersebut, pasien tidak menggunakan
kontrasepsi regular (misalnya : kondom) pada senggama berikutnya.
4. Jelaskan
bahwa kondar hormonal tidak dapat digunakan sebagai kontrasepsi regular
5. Pada
umunya, para pengguna kondar hormonal akan mendapat menstruasi tepat waktu atua
lebih awal sehingga keterlambatan siklus patur dicurigai sebagai kegagalan
6. Anjurkan
untuk melakukan kunjungan ulang apabila haid berikut terlambat lebih dari 1
minggu atau terjadi efek samping yang sangat menggangu kesehatan klien
7. Untuk
kondar AKDR, berikan informasi berikut ini :
a. Adanya
kram atau nyeri perut bawah dalam 24 jam pascainsersi. Bila dibutuhkan, beri
analgetika (misalnya : asam mefenamat 500 mg atau ketoprofen 100 mg setiap 8
jam).
b. Bila AKDR hanya digunakan sebagai kondar,
minta klien untuk melakukan kunjungan ulang untuk konseling regular (bila tidak
ada penyulit atau hambatan medik lainnya.
c. Bila
ingin digunakan sebagai metode kontrasepsi regular, minta klien untuk melakukan
kunjungan ulang untuk mengethui kemantapan klien tentang pilihannya dan control
ulangan.
L.
Pengamatan
Lanjutan
Bila klien kemudian menggunakan
kontrasepsi regular setelah menggunakan satu paket kondar maka perlu dilakukan
pengamatan lanjut,kecuali apabila terjadi terlambat haid lebih dari 7 hari.
Pengamatan lanjut bertujuan untuk memastikan bahwa kondar cukup efektif dalam
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Pada aaat kunjungan ulang :
Pada aaat kunjungan ulang :
- Catat
siklus menstruasi klien untuk memastikan bahwa klien tidak hamil. Bila
terjadi keraguan, lakukan pemeriksaan konfirmatif (uji kehamilan, USG)
- Diskusikan
berbagai pilihan kontrasepsi regular yang tersedia
- Berikan
pelayanan kontrasepsi lanjutan seperti yang diinginkan dan sesuai bagi klien
Bila
Terjadi Kegagalan :
- Nasehatkan
untuk melanjutkan kehamilan karena kondar tidak menyebabkan gangguan
terhadap kehamilan.
- Bila
pada pemeriksaan konfirmatif tidak dijumpai adanya kehamilan intrauterine,
pastikan pula bahwa tidak terjadi kehamilan ekstrauterin
- Rujuk
klien ke fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi lain apabila fasilitas
ini tidak dapat memberikan pelayanan lanjutan yang diinginkan oleh klien.
M.
Kontrasepsi
reguler (rutin) setelah kontrasepsi darurat
Berbagai
jenis kontrasepsi dapat diberikan setelah penggunaan kondar, diantaranya adalah
:
1. Jenis
kontrasepsi waktu penggunaan
2. Kondom
3. Diagframa
4. Implant
5. Pantang
Berkala
N. Bagan Metode Kontrasepsi Darurat:
Pil Kontrasepsi Darurat
(Pil KB
Darurat)*
|
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim yang Mengandung
Tembaga (IUD)
|
|
Waktu
dan Efektivitas
|
§ Dalam 72 jam HSTT atau kegagalan kontrasepsi
§ Tingkat
kegagalan: sekitar 2-3 %
§ Semakin
cepat diminum, semakin tinggi efektivitasnya
|
§
Dalam 120
jam HSTT atau kegagalan kontrasepsi
§
Tingkat kegagalan: kurang dari 1 %
§
Pada orang
yang cocok ini lebih efektif apabila dibandingkan dengan pil KB darurat
|
Cara
kerja:
|
§ Obat
oral
§ Terutama
dengan menyetop atau menunda keluarnya telur dari sel telur Anda
§ Dapat
digunakan oleh mayoritas wanita
|
§ Alat
kontrasepsi dalam rahim dimasukkan oleh dokter
§ Terutama
dengan menghentikan pembuahan
§ Dapat
digunakan oleh mayoritas wanita
|
Efek
samping umum
|
Sebagian wanita mungkin mengalami:
§ Bercak-bercak
atau pendarahan vagina yang tidak teratur
§ Waktu
menstruasi berikutnya (waktu menstruasi berikutnya mungkin terjadi beberapa
hari sebelum atau setelah waktu yang diperkirakan)
|
Sebagian wanita mungkin mengalami:
§ Perih
atau sakit selama menstruasi
§ Peningkatan
menstruasi
§ Peningkatan
lendir vagina
|
Sebagai
kontrasepsi reguler
|
Tidak dapat digunakan sebagai
kontrasepsi reguler, anda memerlukan perlindungan kontrasepsi untuk aktivitas
hubungan seks berikutnya
|
Dapat digunakan sebagai
kontrasepsi yang berkelanjutan selama 3 sampai 10 tahun berikutnya
|
Poin
yang harus diperhatikan
|
§
Jika Anda muntah dalam
waktu 3 jam setelah minum pil KB darurat, Anda harus berkonsultasi dengan
dokter untuk dosis selanjutnya secepat mungkin
§
Jika menstruasi tertunda
lebih dari seminggu atau anda mencurigai bahwa anda hamil, berkonsultasilah
dengan dokter untuk tes kehamilan.
|
Jika menstruasi tertunda lebih dari seminggu atau Anda
mencurigai bahwa Anda hamil, berkonsultasilah dengan dokter untuk tes kehamilan.
|
O.
Pelayanan
Metode Kontrasepsi Darurat
Petugas pelaksana terlatih seperti
dokter dan bidan dapat mmeberikan pelayanan kondar sesuai dengan standar
pelayanan dan kebijakan pelayanan yang disesuiakan dengan kondisi setempat.
Agar tetap konstiten dengan standar dan kualitas pelayanan yang telah
ditetapkan, para petugas pelaksana akan mengikuti panduan pelayanan kondar yang
telah ditetapkan, para petugas pelaksana akan mengikuti panduaan pelayanan
kondar yang telah merka pelajari dalam pelatihan sebelumnya. Ketersediaan
akses, pasokan dan ketepatan penggunaan kondar merupakan syarat bagi
keberhasilan upaya pencegahan kehamilan yang tidak diingikan akibat senggama
yang tidak aman.
Konseling Konseling dilakukan dalam
suasana bersahabat dan memelihara privasi klien. Pastikan bahwa klien merasa
kerahasiaanya terjaga dengan baik, terutama apabila berhadapan dengan kaum
remaja. Berikan dukungan yang memadai dan tidak diperkenankan untuk membuat
penilaian yang bersinggungan dengan harkat dan martabat klien, baik yang
diungkapkan secara langsung atau dikesankan melalui bahasa atau gerak tubuh.
Bila petugas pelaksana tidak dapat menjaga privasi klien, minta klien untuk
bertemu dengan konselor diruang khusus.
Konseling Kontrasepsi Darurat focus utama
konseling adalah informasi yang penting untuk diketahui dan tersedianya
berbagai upaya untuk memenuhi keinginan klien dalam mencegah kehamilan yang
tidak di inginkan setelah terjadinya senggama yang tidak aman. Materi informasi
yang cukup lengkap, harus meliputi hala-hal berikut :
1. Mekanisme
pencegahan kehamilan kondar
2. Instruksi
penggunaan yang jelas dan mudah dipahami
3. Pilihan kondar
4. Penggunaan kontrsepsi regular (rutin) setelah
kondar atau pencegahan kehamilan pada senggama berikunya
5. Hasil yang diharapkan dan kemungkinan
terjadinya kegagalan
6. Pengamatan
lanjut atau kunjungan ulang
7. Akses
terhadap informasi penting tambahan atau lanjutan
Konseling
Pemakaian AKDR Untuk Kontrasepsi Darurat :
1. Bila
suatu pasangan usia subur belum merencanakan punya anak, mereka seharusnya
memakai salah satu cara kontrasepsi. Kontrasepsi tersebut dipakai sebelum
melakukan senggama. Contoh : IUD dipasang pada saat haid, pil KB diminum pasca
keguguran.
2. Bila
suatu waktu setelah melakukan senggama, pasangan tersebut belum siap untuk
menerima suatu kehamilan, maka kontrasepsi darurat tersebut dipakai untuk
mencegah kehamilan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrasepsi
darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera
setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut “Kontrasepsi pascasanggama”
atau “morning after pil” atau “morning after treatment”. Istilah
“kontrasepsi sekunder” atau “kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis
anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksual
atau harus menunggu hingga keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah
terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Program KB
bagi kepenting Indonesia adalah sebagai
metode menyeimbangkan populasi dalam meratakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual, social dan budaya penduduk diindonesia agar dapat tercapai
keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional.
B. Saran
Dengan adanya metode kb darurat di Indonesia semoga
dapat menurunkan angkat kepadatan penduduk yang terjadi, dan juga dengan adanya
program KB tersebut dapat mengubah atau memperbaiki angka kematian ibu dan anak
yang sering terjadi di Indonesia.
Daftar Pustaka
Saifuddin Bari
Abdul. 2006. “Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi”
Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Emergency Contraception FHS-WH11A
(Sept 2011)pdf. Diakses
pada tanggal 20
April 2014 pada pukul 15.00
Desy Ekawangi
blog di Netlog.html. Diakses pada
tanggal 23 April 2014 pada
pukul 15.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar