Minggu, 01 Februari 2015

Kontrasepsi Darurat

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
       Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut “Kontrasepsi pascasanggama” atau “morning after pil” atau “morning after treatment”. Istilah “kontrasepsi sekunder” atau “kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
       Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga bahwa dalam cara KB ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Digunakan atas permintaan  klien setelah suatu episode senggama yang tidak terlindungi dalam 72 jam terakhir. Namun tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah ada.  Kontrasepsi darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau terus menerus.
      WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diinginkan akibat suatu praktek  aborsi yang tidak aman (Unsafe abortion). Banyak dari mereka yang dapat diselamatkan apabila kontrasepsi darurat lebih banyak diketahui dan disediakan untuk masyarakat. Metode KB kontrasepsi darurat yang digunakan sekarang ini, yang dinamakan Metode Yuzpe menggunakan teknologi yang telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, sayangnya sangat sedikit pelayanan KB yang menerapkannya untuk keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila program-program KB cukup serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan, mereka harus menerapkan metode kontrasepsi darurat.


B.     Rumusan  Masalah
Apa yang yang dimaksud dengan Kontrasepsi Drurat

C.   Tujuan
1.      Tujuan umum
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelayanan Keluarga Berencana
2.      Tujuan khusus
a.       Untuk mengetahui Apa itu Metode Kontrasespsi Darurat
b.      Untuk mengetahui Macam-macam metode kontrasepsi darurat
c.       Untuk mengetahui manfaat dan cara penggunaan metode kontarsepsi darurat
D.  Manfaat Penulisan
     Tujuan  kami membuat makalah yang  bertema “Metode Kontrasssepsi Daruratini adalah untuk memberi tahu pembaca mengenai apa itu Metode Kontrasepsi Darurat sehinga pembaca dan penulis khususnya dapat mengetahui hal tersebut dan mencegah serta menanggulangi kejadian tersebut, serta pemenuhan tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Patologis).









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kontrasepsi Darurat
      Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah melakukan hubungan seksual. Hal ini sering disebut kontrasepsi pasca senggama. atau “morning after pill” atau “morning after treatment”.“Istilahnya “kontrasepsi sekunder” atau“kontrasepsi darurat”.Asalnya untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksualatau harus menunggu keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak dapazt berbuat apa-apa lagi .
     Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga dalam cara KB ini lebih baik dari pada tidak ada sama sekali. Namun tetap kurang efektif dibandingkan degan cara KB yang sudah ada Kontrasepsi darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau terus menerus.
Untuk pengenalan kontrasepsi darurat, hal-hal yang perlu dilakukan :
  1. Masyarakat menyadari dan dapat menerima kenyataan bahwa hubungan seksual sering terjadi tanpa perlindungan dan akan terus terjadi kecuali ada perubahan sikap terhadap aktivitas tersebut.
  2. Seharusnya ada akses yang terbuka pada kontrasepsi darurat, dengan pemerintah atau swasta menjamin tersedianya klinik-klinik dan praktek umum, serta Rumah Sakit. Akses harus tersedia dimana saja, selama 7 hari dalam seminggu. Siapapun yang menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan pelayanan kontrasepsi darurat juga. Disamping itu juga dibutuhkan penerangan dan penyuluhan-penyuluhan.
  3. Semua pasangan yang menggunakan kontrasepsi, khususnya pada mereka yang menggunakan metode barrier misalnya Kondom, harus tahu mengenai kontrasepsi darurat.
  4. Apabila potensi selengkapnya dari kondar ini dapat diwujudkan dan kemudian diterapkan dalam pelayanan KB, maka akan dibutuhkan peninjauan segera dilakukan pelatihan para dokter umum, dokter Rumah sakit dan bidan dalam praktek pelayanan kontrasepsi.
       Kondar  jelas  dapat mencegah terjadinya kehamilan, dan apabila dapat tersedia serta mudah didapatkan, dengan  penggunaan yang cukup meluas, akan dapat mencegah terjadinya atau menurunkan angka kematian yang tidak diinginkan secara bermakna.


B.     Indikasi Kontrasepsi Darurat
      Indikasi kontrasepsi darurat (kondar) adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikenhendaki kerena :
1.      Kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi seperti :
a.       Kondom bocor, lepas atau salah menggunakan
b.      Digframa pecah, robek atau diangkat terlalu cepat
c.       Kegagalan senggama terputus (mis, ejakulasi di vagina atau pada genetalia externa)
d.      Salah hitung masa subur
e.       AKDR ekspulsi
f.       Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet
g.      Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB yang setiap bulan
h.      Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB yang setiap tiga bulanan
2.       Perkosaan
3.      Tidak menggunakan kontrasepsi

C.    Jenis Kontrasepsi Darurat
Ada 2 macam kondar : mekanik dan medik
1.      Mekanik Satu-satunya kondar mekanik adalh AKDR copper (yang mengandung tembaga). Jika di pasang dalam waktu kurang dari tujuh hari setelah senggama, AKDR ini mampu mencegah kehamilan.
Cara kerja :
a.       Mencegah fertilasi (mencegah sperma masuk ke tuba falopi dan menggangu mobilitas)
b.      Mencegah implantasi (merubah suasana tuba dan endometrium)
Kegagalan : < 0.1 % (hasil 20 penelitian meta analisis pemasangan AKDR Copper)

       Selanjutnya AKDR dapat dipakai terus untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya.
Kontraindikasi :
a.       Hamil atau diduga hamil
b.      IMS ( Intelgi Menular Seksual)

2. Medik
       Paling sedikit ada 5 cara pemberian kondar yang telah diteliti secara luas. 5 metoda terbanyak masing-masing bersifat hormonal dan saat ini di terapkan secara oral. Sekalipun pemberian per vagina sedang dalam tahap penelitian, namun kepustakaan yang telah di publikasi masih terbatas pada pemberian oral. Cara Kerja:
a.       Merubah endometrium
b.      Mencegah ovulasi
c.       Menggangu tuba
Tabel: Jenis Kontrasepsi Darurat
Cara
Merek dagang
Dosis
Waktu Pemberian
Mekanik AKDR-Cu
Cooper T Multiload
Nova T
Satu kali pemasangan
Dalam waktu 7 hari pasca-sanggama
Medik
Pil kombinasi dosis tinggi

Dosis rendah


Progestin



Estrogen



Mifepristone

Danazol
Microgynon 50
Ovral
Neogynon
Nordiol
Eugynon

Microgynon 30
Mikrodiol
Nordette

Postinor-2



Lynoral
Premarin
Progynova
RU-486
Danocrine Azol
2 x 2 tablet





2 x 4 tablet



2 x 1 tablet



2,5 mg/dosis
10 mg/dosis
10 mg/dosis
1 x 600 mg
2 x 4 tablet
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian



Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian

Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian

Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, 2 x 1 dosis selama 5 hari

Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama

Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian

  1.  Cara kerja
      Merubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasil pembuahan, Mencegah ovulasi/menunda ovulasi (Mengganggu pergerakan saluran telur (tuba fallopii).
  1.  Manfaat
1.      Sangat efektif (tingkat kehamilan < 3%).
2.      Kefektifan sekitar 75%.
3.      AKDR juga bermanfaat jangka panjang.
4.      Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
5.      Mendukung hak perempuan untuk mengatur reproduksinya sendiri.
6.      Mendukung kesehatan reproduksi perempuan:
a.       Memberi waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi.
b.      Frekuensi kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan psikososial.
c.       Risiko aborsi dapat di hindarkan.
7.      Bukan sebagai pil penggugur kandungan.
8.      Cara kerja Kondar adalah “fisiologis”, sehingga tidak mempengaruhi kesuburan dan siklus haid yang akan datang.
9.      Efek samping ringan dan berlangsung singkat.
10.  Tidak ada pengaruh buruk dikemudian hari pada organ sistem reproduksi dan organ tubuh lainnya.

F.      Keterbatasan
  1. Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan seksual tanpa perlindungan.
  2. Pil kombinasi dapat menyebabkan nausea, muntah, atau nyeri payudara.
  3. AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual.
  4. Pemsangan AKDR memerlukan tenaga terlatih dan sebaiknya tidak digunakan pada klien yang terpapar dengan risiko IMS.
G.     Indikasi
Indikasi kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki.
1.      Bila terjadi kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :
a.       Kondom bocor, lepas atau salah menggunakannya.
b.      Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat.
c.       Kegagalan sanggama terputus (misalnya ejkulasi di vagina atau pada genitalia eksterna).
d.      Salah hitung masa subur : untuk menghindari kehamilan segera pakai kontrasepsi darurat
e.       AKDR ekspulsi : dengan AKDR ekspulsi bearti fungsi dari AKDR berkurang
f.       Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet
g.      Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB.
2.      Perkosaan : karena tidak ingin terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.
3.      Tidak menggunakan kontrasepsi : setelah melakukan  hubungan  seksual secara aktif namun tidak memakai pelindung apapun.

H.     Kontraindikasi
      Hamil atau diduga hamil tidak diperbolehkan untuk menggunakan kontrasepsi darurat.
I.       Efek Samping
  1. Mual, muntah: perlu konseling. Jika muntah terjadi dalam 2 jam sesudah penggunaan pil pertama atau kedua, dosis ulangan perlu diberikan.
  2. Peradarahan/bercak: sekitar 8% klien dengan kontrasepsi oral kombinasi mengalami bercak-bercak. Sekitar 50% mendapat haid pada waktunya bahkan lebih awal.
J.       Penilaian Sebelum Pelayanan
      Evaluasi medik yang paling penting sebelum pelayanan kondar adalah menyingkirkan kemungkinan adanya kehamilan. Upaya minimal yang mungkin dilakukan adalah :
1.      Pastikan tanggal haid terakhir dan regularitas siklus haid
2.      Pastikan tanggal dan waktu senggama taka man
3.      Temukan kemungkinan adanya kehamilan sebelum senggama taka man ini
Untuk kondar hormonal, penilaian lain (termasuk periksa dalam, uji kehamilan) tidak terlalu penting atau hanya merupakan pemeriksaan rutin apabila 3 hal tersebut diatas dapat dipastikan secara akurat
Untuk kondar AKDR, perlu dilakukan pemeriksaan panggul untuk memastikan bahwa AKDR dapat diinsersikan dengan baik. Riwayat infeksi panggul, sepsis atau kehamilan ektopik merupakan pertimbangan tersendiri terhadap kelayakan pemasangan dan batasan waktu pemasangan kondar.
  1. Instruksi Untuk Klien
Berikan instruksi secara lisan dan tertulis untuk klien sebagai berikut :
1.      Penggunaan kondar secara tepat, termasuk bagaimana mengkonsumsi dosis awal dan dosis ulangan
2.      Untuk mengurangi mual, nasehatkan klien untuk minum susu atau mengkonsumsi makanan ringan (misalnya : biscuit) pada saat minum pil kontrasepsi)
3.      Tekankan bahwa satu paket kondar tidak dapat melindungi klien terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan apabila setelah paket tersebut, pasien tidak menggunakan kontrasepsi regular (misalnya : kondom) pada senggama berikutnya.
4.      Jelaskan bahwa kondar hormonal tidak dapat digunakan sebagai kontrasepsi regular
5.      Pada umunya, para pengguna kondar hormonal akan mendapat menstruasi tepat waktu atua lebih awal sehingga keterlambatan siklus patur dicurigai sebagai kegagalan
6.      Anjurkan untuk melakukan kunjungan ulang apabila haid berikut terlambat lebih dari 1 minggu atau terjadi efek samping yang sangat menggangu kesehatan klien
7.      Untuk kondar AKDR, berikan informasi berikut ini :
a.       Adanya kram atau nyeri perut bawah dalam 24 jam pascainsersi. Bila dibutuhkan, beri analgetika (misalnya : asam mefenamat 500 mg atau ketoprofen 100 mg setiap 8 jam).
b.       Bila AKDR hanya digunakan sebagai kondar, minta klien untuk melakukan kunjungan ulang untuk konseling regular (bila tidak ada penyulit atau hambatan medik lainnya.
c.       Bila ingin digunakan sebagai metode kontrasepsi regular, minta klien untuk melakukan kunjungan ulang untuk mengethui kemantapan klien tentang pilihannya dan control ulangan.
L.     Pengamatan Lanjutan
     Bila klien kemudian menggunakan kontrasepsi regular setelah menggunakan satu paket kondar maka perlu dilakukan pengamatan lanjut,kecuali apabila terjadi terlambat haid lebih dari 7 hari. Pengamatan lanjut bertujuan untuk memastikan bahwa kondar cukup efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Pada aaat kunjungan ulang :
  1. Catat siklus menstruasi klien untuk memastikan bahwa klien tidak hamil. Bila terjadi keraguan, lakukan pemeriksaan konfirmatif (uji kehamilan, USG)
  2. Diskusikan berbagai pilihan kontrasepsi regular yang tersedia
  3. Berikan pelayanan kontrasepsi lanjutan seperti yang diinginkan dan sesuai bagi klien
Bila Terjadi Kegagalan :
  1. Nasehatkan untuk melanjutkan kehamilan karena kondar tidak menyebabkan gangguan terhadap kehamilan.
  2. Bila pada pemeriksaan konfirmatif tidak dijumpai adanya kehamilan intrauterine, pastikan pula bahwa tidak terjadi kehamilan ekstrauterin
  3. Rujuk klien ke fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi lain apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan lanjutan yang diinginkan oleh klien.
M.   Kontrasepsi reguler (rutin) setelah kontrasepsi darurat
Berbagai jenis kontrasepsi dapat diberikan setelah penggunaan kondar, diantaranya adalah :
1.      Jenis kontrasepsi waktu penggunaan
2.      Kondom
3.      Diagframa
4.      Implant
5.      Pantang  Berkala
N.   Bagan Metode Kontrasepsi Darurat:
 Pil Kontrasepsi Darurat
(Pil KB Darurat)*
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim yang Mengandung Tembaga (IUD)
Waktu dan Efektivitas

§  Dalam 72 jam HSTT atau kegagalan kontrasepsi
§  Tingkat kegagalan: sekitar 2-3 %
§  Semakin cepat diminum, semakin tinggi efektivitasnya


§  Dalam 120 jam HSTT atau  kegagalan kontrasepsi
§  Tingkat kegagalan: kurang dari 1 %
§  Pada orang yang cocok ini lebih efektif apabila dibandingkan dengan pil KB darurat

Cara kerja:

§  Obat oral
§  Terutama dengan menyetop atau menunda keluarnya telur dari sel telur Anda
§  Dapat digunakan oleh mayoritas wanita


§  Alat kontrasepsi dalam rahim dimasukkan oleh dokter
§  Terutama dengan menghentikan pembuahan
§  Dapat digunakan oleh mayoritas wanita

Efek samping umum
Sebagian wanita mungkin mengalami:
§  Bercak-bercak atau pendarahan vagina yang tidak teratur
§  Waktu menstruasi berikutnya (waktu menstruasi berikutnya mungkin terjadi beberapa hari sebelum atau setelah waktu yang diperkirakan)

Sebagian wanita mungkin mengalami:
§  Perih atau sakit selama menstruasi
§  Peningkatan menstruasi
§  Peningkatan lendir vagina

Sebagai kontrasepsi reguler
Tidak dapat digunakan sebagai kontrasepsi reguler, anda memerlukan perlindungan kontrasepsi untuk aktivitas hubungan seks berikutnya
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi yang berkelanjutan selama 3 sampai 10 tahun berikutnya
Poin yang harus diperhatikan

§  Jika Anda muntah dalam waktu 3 jam setelah minum pil KB darurat, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk dosis selanjutnya secepat mungkin
§  Jika menstruasi tertunda lebih dari seminggu atau anda mencurigai bahwa anda hamil, berkonsultasilah dengan dokter untuk tes kehamilan.


Jika menstruasi tertunda lebih dari seminggu atau Anda mencurigai bahwa Anda hamil, berkonsultasilah dengan dokter untuk tes kehamilan.


O.     Pelayanan Metode Kontrasepsi Darurat
        Petugas pelaksana terlatih seperti dokter dan bidan dapat mmeberikan pelayanan kondar sesuai dengan standar pelayanan dan kebijakan pelayanan yang disesuiakan dengan kondisi setempat. Agar tetap konstiten dengan standar dan kualitas pelayanan yang telah ditetapkan, para petugas pelaksana akan mengikuti panduan pelayanan kondar yang telah ditetapkan, para petugas pelaksana akan mengikuti panduaan pelayanan kondar yang telah merka pelajari dalam pelatihan sebelumnya. Ketersediaan akses, pasokan dan ketepatan penggunaan kondar merupakan syarat bagi keberhasilan upaya pencegahan kehamilan yang tidak diingikan akibat senggama yang tidak aman.
       Konseling Konseling dilakukan dalam suasana bersahabat dan memelihara privasi klien. Pastikan bahwa klien merasa kerahasiaanya terjaga dengan baik, terutama apabila berhadapan dengan kaum remaja. Berikan dukungan yang memadai dan tidak diperkenankan untuk membuat penilaian yang bersinggungan dengan harkat dan martabat klien, baik yang diungkapkan secara langsung atau dikesankan melalui bahasa atau gerak tubuh. Bila petugas pelaksana tidak dapat menjaga privasi klien, minta klien untuk bertemu dengan konselor diruang khusus.
     Konseling Kontrasepsi Darurat focus utama konseling adalah informasi yang penting untuk diketahui dan tersedianya berbagai upaya untuk memenuhi keinginan klien dalam mencegah kehamilan yang tidak di inginkan setelah terjadinya senggama yang tidak aman. Materi informasi yang cukup lengkap, harus meliputi hala-hal berikut :
1.      Mekanisme pencegahan kehamilan kondar
2.      Instruksi penggunaan yang jelas dan mudah dipahami
3.       Pilihan kondar
4.       Penggunaan kontrsepsi regular (rutin) setelah kondar atau pencegahan kehamilan pada senggama berikunya
5.       Hasil yang diharapkan dan kemungkinan terjadinya kegagalan
6.      Pengamatan lanjut atau kunjungan ulang
7.      Akses terhadap informasi penting tambahan atau lanjutan

Konseling Pemakaian AKDR Untuk Kontrasepsi Darurat :
1.      Bila suatu pasangan usia subur belum merencanakan punya anak, mereka seharusnya memakai salah satu cara kontrasepsi. Kontrasepsi tersebut dipakai sebelum melakukan senggama. Contoh : IUD dipasang pada saat haid, pil KB diminum pasca keguguran.
2.      Bila suatu waktu setelah melakukan senggama, pasangan tersebut belum siap untuk menerima suatu kehamilan, maka kontrasepsi darurat tersebut dipakai untuk mencegah kehamilan.











BAB III
 PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut “Kontrasepsi pascasanggama” atau “morning after pil” atau “morning after treatment”. Istilah “kontrasepsi sekunder” atau “kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
      Program KB bagi kepenting Indonesia adalah  sebagai metode menyeimbangkan populasi dalam meratakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, social dan budaya penduduk diindonesia agar dapat tercapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional.
B.     Saran
      Dengan  adanya metode kb darurat di Indonesia semoga dapat menurunkan angkat kepadatan penduduk yang terjadi, dan juga dengan adanya program KB tersebut dapat mengubah atau memperbaiki angka kematian ibu dan anak yang sering terjadi di Indonesia.

Daftar Pustaka


Saifuddin Bari Abdul. 2006. “Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi”
      Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Emergency Contraception FHS-WH11A (Sept 2011)pdf. Diakses pada tanggal 20
      April 2014 pada pukul 15.00

Desy Ekawangi blog di Netlog.html. Diakses pada tanggal  23 April 2014 pada
      pukul 15.00


Tidak ada komentar:

Posting Komentar